Kak Sita. Dia yg pertama kali menolongku. Dia lari dari tempat dia sedang duduk ke arahku. Lalu, barulah teman"ku menggotongku ke UKS. 1jam aku pingsan,,, aku semakin takut dengan penyakitku.
Keesokan harinya, aku tidak masuk sekolah. Aku mengajak orang tuaku ke RS. Ternyata,, kata dokter, aku harus di Kemo Therapy. Apa yg kalian fikir selama ini tentang hal itu?
Aku menangis saat dokter mengatakan aku harus di Kemo Therapy. Bayangkan,, sekian lama aku panjangkan rambutku ini..? Aku rawat hingga se bahu..
Tapi apa daya. Aku harus lakukan itu.
Sepulang dari RS, rambutku kini sudah pendek. Aku tidak minta di botak. Namun hanya di plontos dan menyisakan poni miringku.
Saat masuk sekolah esokan harinya, teman"ku bertanya 'Sa,, itu rambut lo jadi plontos. Bagusan jg kemarin, kan panjang bgt. Sayang tau,,' aku cuma bisa tersenyum. Lalu datanglah 4 sahabatku (yg gue critain di chapter 2) mereka tau. Dan mereka tersenyum padaku, dan mengajakku masuk ke kelas dengan candaan mereka yg bisa membuatku tertawa.
Lisa bertanya padaku: 'Sa, gue tau kenapa lo gi plontos bgini. So? Jgn pernah lo putus asa dgn keadaan lo. Tetap semangat. Dan jadi Sasa yg gue kenal dlu :)' aku hanya bisa menjawab masukan positif itu dgn senyuman
Dan kami ber5 pun saling berpelukan. Dan terharu akan persahabatan kami.
Sorenya, aku ada les di salah satu tempat Les B.Inggris di daerah Gading.
Teachernya itu bagaikan guru BK aku. Dia selalu memberi nasihat padaku. Dia jg bisa membaca keadaan ku.
Saat ku ceritakan tentang kejadian itu, dan saat aku merasakan rasanya Cinta Monyet, dia tersenyum. Dan benar" membriku semangat. Layaknya orangtuaku sendiri.
Dan akhirnya, saat les tersebut, aku dan teacher mengganti metode, menjadi percakapan dgn B.Inggris. Dengan Tema 'Awal kali mengenal perasaan'
Itu sangat menyentuh hati, .....
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar